Hello

Marquee Tag - http://www.marqueetextlive.com


Minggu, 23 Januari 2011

0 Microsoft Access



Microsoft Access merupakan salah satu program pengolah database yang digunakan untuk mengolah berbagai jenis data dengan pengoperasian yang mudah fungsi dan elemen yang ada dalam Microsoft Access sebagai berikut :
a. Table yaitu data dalam database disimpan dalam sebuah objek.
b. Query yaitu suatu objek database yang digunakan untuk memasukkan data yang berupa rumus, selain itu query juga dapat digunakan untuk bekerja dengan dua table atau lebih.
c. Form yaitu sebuah objek database yang digunakan untuk membuat kontrol-kontrol untuk proses memasukan, memeriksa dan memperbaharui data. Dapat menampilkan lembar kerja input data dengan tampilan lebih menarik.
d. Report yaitu sebuah objek yang digunakan untuk menampilkan data yang lebih diformat sesuai ketentuan yang pernah diberikan. Microsoft Access agar tampak sempurna, selain itu kode-kode Visual Basic juga digunakan sebagai listing kode terhadap control-kontrol yang tidak tersedia pada Microsoft Access.

Kata-kata yang sering dipakai dalam penggunaan Access, adalah :
1. Database adalah koleksi dari informasi yang saling berkaitan.
2. Object adalah bentuk sebuah bagian dari database seperti table, query, form atau macro.
3. Table atau table adalah group dari beberapa data yang saling berkaitan dan terorganisir dari sebuah field atau record.
4. Field adalah kolom dari lembar kerja yang menentukan tipe dari kelempok nilai pada suatu table.
5. Record adalah baris dari sautu lembar kerja, merupakan kumpulan nilai yang terdiri dari nilai field-field.
6. Deisgn View menyediakan perintah-perintah untuk membuat field pada sebuah table.
7. Datasheet View menyediakan perintah untuk mengubah, menambah dan menghapus data pada sebuah table.

Sejarah
Microsoft merilis Microsoft Access 1.0 pada bulan November 1992 dan dilanjutkan dengan merilis versi 2.0 pada tahun 1993. Microsoft menentukan spesifikasi minimum untuk menjalankan Microsoft Access 2.0 adalah sebuah komputer dengan sistem operasi Microsoft Windows 3.0, RAM berkapasitas 4 megabyte (6 megabyte lebih disarankan) dan ruangan kosong hard disk yang dibutuhkan 8 megabyte (14 megabyte lebih disarankan). Versi 2.0 dari Microsoft Access ini datang dengan tujuh buah disket floppy 3½ inci berukuran 1.44 megabyte.
Perangkat lunak tersebut bekerja dengan sangat baik pada sebuah basis data dengan banyak record tapi terdapat beberapa kasus di mana data mengalami kerusakan. Sebagai contoh, pada ukuran basis data melebihi 700 megabyte sering mengalami masalah seperti ini (pada saat itu, memang hard disk yang beredar masih berada di bawah 700 megabyte). Buku manual yang dibawanya memperingatkan bahwa beberapa kasus tersebut disebabkan oleh driver perangkat yang kuno atau konfigurasi yang tidak benar.
Nama kode (codename) yang digunakan oleh Access pertama kali adalah Cirrus yang dikembangkan sebelum Microsoft mengembangkan Microsoft Visual Basic, sementara mesin pembuat form antarmuka yang digunakannya dinamakan dengan Ruby. Bill Gates melihat purwarupa (prototype) tersebut dan memutuskan bahwa komponen bahasa pemrograman BASIC harus dikembangkan secara bersama-sama sebagai sebuah aplikasi terpisah tapi dapat diperluas. Proyek ini dinamakan dengan Thunder. Kedua proyek tersebut dikembangkan secara terpisah, dan mesin pembuat form yang digunakan oleh keduanya tidak saling cocok satu sama lainnya. Hal tersebut berakhir saat Microsoft merilis Visual Basic for Applications (VBA).

Penggunaan
Microsoft Access digunakan kebanyakan oleh bisnis-bisnis kecil dan menengah, di dalam sebuah organisasi yang kecil bahkan mungkin juga digunakan oleh perusahaan yang cukup besar, dan juga para programmer untuk membuat sebuah sistem buatan sendiri untuk menangani pembuatan dan manipulasi data. Access juga dapat digunakan sebagai sebuah basis data untuk aplikasi Web dasar yang disimpan di dalam server yang menjalankan Microsoft Internet Information Services (IIS) dan menggunakan Microsoft Active Server Pages (ASP). Meskipun demikian, penggunaan Access kurang disarankan, mengingat telah ada Microsoft SQL Server yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi.
Beberapa pengembang aplikasi profesional menggunakan Microsoft Access untuk mengembangkan aplikasi secara cepat (digunakan sebagai Rapid Application Development/RAD tool), khususnya untuk pembuatan purwarupa untuk sebuah program yang lebih besar dan aplikasi yang berdiri sendiri untuk para salesman.
Microsoft Access kurang begitu bagus jika diakses melalui jaringan sehingga aplikasi-aplikasi yang digunakan oleh banyak pengguna cenderung menggunakan solusi sistem manajemen basis data yang bersifat klien/server. Meskipun demikian, tampilan muka Access (form, report, query, dan kode Visual Basic) yang dimilikinya dapat digunakan untuk menangani basis data yang sebenarnya diproses oleh sistem manajemen basis data lainnya, seperti halnya Microsoft Jet Database Engine (yang secara default digunakan oleh Microsoft Access), Microsoft SQL Server, Oracle Database, dan beberapa produk lainnya yang mendukung ODBC.

Fitur
Salah satu keunggulan Microsoft Access dilihat dari perspektif programmer adalah kompatibilitasnya dengan bahasa pemrograman Structured Query Language (SQL); query dapat dilihat dan disunting sebagai statemen-statemen SQL, dan statemen SQL dapat digunakan secara langsung di dalam Macro dan VBA Module untuk secara langsung memanipulasi tabel data dalam Access. Para pengguna dapat mencampurkan dan menggunakan kedua jenis bahasa tersebut (VBA dan Macro) untuk memprogram form dan logika dan juga untuk mengaplikasikan konsep berorientasi objek.
Microsoft SQL Server Desktop Engine (MSDE) 2000, yang merupakan sebuah versi mini dari Microsoft SQL Server 2000, dimasukkan ke dalam Office XP Developer Edition dan dapat digunakan oleh Microsoft Access sebagai alternatif dari Microsoft Jet Database Engine.
Tidak seperti sebuah sistem manajemen basis data relasional yang komplit, Microsoft JET Database Engine tidak memiliki fitur trigger dan stored procedure. Dimulai dari Microsoft Access 2000 yang menggunakan Microsoft Jet Database Engine versi 4.0, ada sebuah sintaksis yang mengizinkan pembuatan kueri dengan beberapa parameter, dengan sebuah cara seperi halnya sebuah stored procedure, meskipun prosesur tersebut dibatasi hanya untuk sebuah pernyataan tiap prosedurnya. Access juga mengizinkan form untuk mengandung kode yang dapat dieksekusi ketika terjadi sebuah perubahan terhadap tabel basis data, seperti halnya trigger, selama modifikasi dilakukan hanya dengan menggunakan form tersebut, dan merupakan sesuatu hal yang umum untuk menggunakan kueri yang akan diteruskan (pass-through dan teknik lainnya di dalam Access untuk menjalankan stored procedure di dalam RDBMS yang mendukungnya.
Dalam berkas Access Database Project (ADP) yang didukung oleh Microsoft Access 2000 dan yang selanjutnya, fitur-fitur yang berkaitan dengan basis data berbeda dari versi format/struktur data yang digunakan Access (*.MDB), karena jenis berkas ini dapat membuat koneksi ke sebuah basis data MSDE atau Microsoft SQL Server, ketimbang menggunakan Microsoft JET Database Engine. Sehingga, dengan menggunakan ADP, adalah mungkin untuk membuat hampur semua objek di dalam server yang menjalankan mesin basis data tersebut (tabel basis data dengan constraints dan trigger, view, stored procedure, dan UDF). Meskipun demikian, yang disimpan di dalam berkas ADP hanyalah form, report, macro, dan modul, sementara untuk tabel dan objek lainnya disimpan di dalam server basis data yang membelakangi program tersebut.

Pengembangan dengan Access
Access mengizinkan pengembangan yang relatif cepat karena semua tabel basis data, kueri, form, dan report disimpan di dalam berkas basis data miliknya (*.MDB). Untuk membuat Query, Access menggunakan Query Design Grid, sebuah program berbasis grafis yang mengizinkan para penggunanya untuk membuat query tanpa harus mengetahui bahasa pemrograman SQL. DI dalam Query Design Grid, para pengguna dapat memperlihatkan tabel basis data sumber dari query, dan memilih field-field mana yang hendak dikembalikan oleh proses dengan mengklik dan menyeretnya ke dalam grid. Join juga dapat dibuat dengan cara mengklik dan menyeret field-field dalam tabel ke dalam field dalam tabel lainnya. Access juga mengizinkan pengguna untuk melihat dan memanipulasi kode SQL jika memang diperlukan.
Bahasa pemrograman yang tersedia di dalam Access adalah Microsoft Visual Basic for Applications (VBA), seperti halnya dalam beberapa aplikasi Microsoft Office. Dua buah pustaka komponen Component Object Model (COM) untuk mengakses basis data pun disediakan, yakni Data Access Object (DAO), yang hanya terdapat di dalam Access 97, dan ActiveX Data Objects (ADO) yang tersedia dalam versi-versi Access terbaru.

Sabtu, 22 Januari 2011

3 Sejarah, Fungsi dan Deskripsi Tari Gantar (Dayak Tunjung dan Benuaq)

Sejarah, Fungsi dan Deskripsi Tari Gantar (Dayak Tunjung dan Benuaq)
1. Sejarah Tari Gantar
Ada suatu mitos yang mengawali lahirnya tari gantar sebelum terciptanya tari gantar yang sudah semakin berkembang. Mitos ini dulunya sangat dipercaya pada masyarakat pendukungnya yaitu masyarakat Dayak Tunjung dan masyarakat Dayak Benuaq. Konon menurut mitos yang berkembang dalam masyarakat Suku Bangsa Dayak Tunjung dan Suku Bangsa Dayak Benuaq bahwa lahirnya Tari Gantar berawal dari cerita di Negeri “Dewa Nayu” yang diyakini sebagai tempat Dewa Nirwana yang bernama Negeri Oteng Doi. Pada suatu hari terjadi peristiwa didalam keluarga Dewa di Negeri Oteng Doi atau Negeri Dewa Langit. Keluarga tersebut terdiri dari suatu kepala keluarga yang bernama Oling Besi Oling Bayatn. Oling Bayatn mempunyai seorang istri dan dua orang anak putri yang bernama Dewi Ruda dan Dewi Bela. Keluarga tersebut hidup tenteram dan damai di Negeri Oteng Doi. Pada suatu ketika datanglah seorang Dewa yang bernama Dolonong Utak Dolonong Payang ke keluarga Oling Besi Oling Bayatn, tanpa disangka dan diduga oleh keluarga Oling Besi. Kedatangan Dolonong Utak tenyata beritikad buruk. Oling Besi dibunuhnya dengan tujuan dapat menikahi istri Oling Besi. Peristiwa tersebut terjadi didepan mata istri dan kedua anak Oling Besi. Karena takutnya istri Oling Besi menerima ajakan Dolonong Utak untuk menikah, namun kedua anaknya menyimpan dendam pada ayah tirinya tersebut.
Hari berganti hari, masa berganti masa, setelah kedua Putri Oling Besi menginjak remaja mereka berdua berencana untuk membunuh ayah tirinya. Pada suatu hari kedua Dewi tersebut akan melaksanakan niatnya untuk membalas kematian Ayah kandungnya pada Ayah tirinya, saat Ayah tirinya (Dolonong Utak) sedang istirahat di balai-balai rumahnya. Ketika kesempatan itu tiba dibunuhlah dolonong Utak dengan menggunakan sumpit. Dalam waktu sekejap Dolonong meninggal, setelah diketahui bahwa Ayah tirinya meninggal selanjutnya kedua putri tersebut memenggal kepala Dolonong dan diikatkan pada batang sumpit yang digunakan untuk membunuhnya. Kedua putri tersebut senang, keduanya bersuka cita dan mengungkapkannya dengan menari-nari berdua. Dan sebagai musiknya mereka mencari sepotong bambu pendek dan mengisinya dengan biji-bijian. Ungkapan kepuasan membunuh Dolonong Utak itu di lakukan hingga beberapa hari. Begitulah peristiwa yang terjadi di alam Dewa Langit.
Dari dunia kejadian di alam Dewa tersebut diketahui oleh seorang manusia yang mampu berhubungan dengan alam Dewa yang bernama Kilip. Karena Kilip mengetahui kejadian itu maka Dewi Ruda dan Dewi Bela mendatangi Kilip agar ia tidak menceritakan kejadian ini kepada Dewa-dewa lain di Negeri Oteng Doi. Kilip menyetujui dengan mengajukan satu syarat yaitu Dewi Ruda dan Dewi Bela harus mengajarkan tari yang mereka lakukan saat bersuka cita. Tanpa pikir panjang Dewi Ruda dan Dewi Bela pun mengajarinya. Dari hasil pertemuan tersebut Kilip mendapatkan satu bentuk tarian sakral karena properti tari tersebut berupa tongkat panjang dan sepotong bambu, maka Kilip memberi nama tarian tersebut sebagai Tarian Gantar yang artinya tongkat (yang sebenarnya sebuah sumpit) dan sepotong bambu yang biasa disebut Kusak.
Tari Gantar ini dahulunya hanya ditarikan pada saat upacara adat saja, menurut versi cerita yang lain bahwa tari gantar merupakan tarian yang dilaksanakan pada saat upacara pesta tanam padi. Properti tari sebuah tongkat panjang tersebut adalah kayu yang digunakan untuk melubangi tanah pertanian dan bambu pendek adalah tabung benih padi yang siap ditaburkan pada lubang tersebut. Gerakan kaki dalam tari ini menggambarkan cara menutup lubang tanah tersebut. Muda-mudi dengan suka cita menarikan tari tersebut dengan harapan panen kelak akan berlimpah ruah hasilnya. Tari ini biasanya dilakukan bergantian oleh anggota masyarakat Suku Dayak Tunjung dan benuaq. Versi lain juga beredar dalam masyarakat bahwa dahulunya Tari Gantar adalah merupakan tari sakral yang hanya boleh ditarikan saat para pahlawan pulang dari medan peperangan. Tari ini sebagai penyambut kedatangan mereka dan ditarikan oleh gadis-gadis remaja. Properti tongkat panjang adalah sebuah sumpit dan diberi hiasan kepala atau tengkorak musuh (digantungkan) yang telah dibunuh oleh para pahlawan. Sedangkan bambu kecil merupakan peraga unutk mengimbangi gerak tari.

2. Fungsi Tari Gantar
Tari adalah salah satu bentuk dari perwujudan budaya, sedangkan ciri, gaya dan fungsi suatu tari tidak terlepas dari kebudayaan dimana tari tersebut muncul dan berkembang. Dalam lingkup budaya yang mempunyai bahasa, adat istiadat dan kepercayaan tari tersebut bisa terbentuk dan fungsi. Tarian dapat disajikan dalam berbagai peristiwa. Didalam kebudayaan daerah dikenal penyajian tari dalam rangka suatu upacara keagamaan dan upacara adat, bahkan tidak jarang tari itu merupakan bagian tidak terpisahkan dengan upacara tersebut. Dalam hal ini orang yang menyajikan tarian tersebut adalah orang yang terlibat dalam upacara tersebut, dengan maksud dari setiap gerakan ada arti atau simbol suatu pernyataan atau harapan yang diungkapkan. Ditinjau dari fungsi seni tari, Tari Gantar pada awalnya sebagai upacara adat dan memang munculnya atau keberadaannya suatu karya tari pada jaman dahulu pengemban utama dari keberadaan suatu tari. Secara khusus bahwa seni tari beserta iringan yang digunakan pada dasarnya merupakan pengemban dari unsur-unsur yang bersifat magis yang diharapkan hadir. Fungsi kesenian dalam ethnik di Indonesia, yaitu:
a. Sebagai sarana untuk memanggil kekuatan Roh
b. Penjemputan Roh-roh pelindung untuk hadir ditempat pemujaan
c. Peringatan kepada nenek moyang dengan menirukan kegagahan dan kesigapan.
d. Merupakan pelengkap upacara, sehubungan dengan peningkatan tingkat hidup seseorang atau saat tertentu.
Pergeseran fungsi bisa saja terjadi yaitu fungsi sakral ke fungsi pertunjukkan karena pergeseran tersebut sudah mulai di dukung oleh masyarakat penduduknya dan masyarakat sudah tidak mendukung adat yang menopang dari karya tari tersebut sehingga perlu adanya upaya-upaya pelestarian dengan cara mengalihfungsikan. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya beberapa pengaruh, antara lain:
a. Adanya pengaruh budaya lain
b. Masuknya beberapa agama
c. Ada penagruh globalisasi dan informasi yang memudahkan komunikasi.
Begitu pula yang terjadi dengan Tari Gantar, pada jaman dahulu Tari Gantar terangkai dalam upacara Ngawung Enghuni, yaitu semacam upacara tanam padi, beralih fungsinya menjadi fungsi pertunjukkan karena adanya pengaruh-pengaruh tersebut diatas. Tari Gantar pada saat ini bisa digunakan untuk penyambutan tamu. Fungsi pertunjukkan antara lain:
a. Sebagai media hiburan
b. Sebagai media pendidikan
c. Sebagai kajian seni
d. Sebagai media promosi, dsb.
Fungsi Tari Gantar berkembang lebih luas dan tentunya disesuaikan kebutuhan dari event yang dipergelarkan, baik itu bentuknya, maupun lamanya (durasinya).

3. Deskripsi Tari Gantar
a. Gambaran Secara Umum
Gerakan Tari Gantar yang sekarang sering kita saksikan merupakan rangkaian gerakan yang mengalami proses penggarapan maupun pemadatan. Gerakan Tari gantar didominasi pada gerakan kaki. Pada awalnya Tari Gantar di abgi menjadi 3 jenis, yaitu:
1) Gantar rayatn
Jenis Tari Gantar ini alatnya hanya satu yaitu Gantar (kayu yang panjang), pada ujung tongkat tersebut diikatkan/digantung tongkorak manusia yang dibungkus dengan kain merah dan dihiasi dengan Ibus. Mereka menari berkeliling sambil menyanyi (bergurindam), dipinggang penari terikat mandau atau parang. Apabila tidak memegang tongkat, mereka mengelewai (melambaikan tangan sesuai irama).
2) Gantar Busai
Jenis tari ini hanya membawa sepotong bambu yang diisi dengan biji-bijian yang dipegang tangan sebelah kanan sedangkan tangan kiri tidak membawa apa-apa (kosong) waktu menari dilambai-lambaikan sesuai irama (ngelewai) sedangkan bambunya berukuran 50cm diberi dua belas gelang agar berbunyi gemerincing jika digerakkan. Jumlah bambu atau gantar tersebut sesuai dengan jumlah penarinya. Mereka menari berkelompok-kelompok, kadang ada yang “Ngloak” (menari sambil saling memupuki dengan pupur basah).
3) Gantar Senak dan Kusak
Jenis Tari Gantar ini, penarinya menggunakan dua peralatan tari yaitu Senak (tongkat) yang dipegang tangan kiri. Sedangkan Kusak (bambu) yang dipegang tangan kanan, yang berisi biji-bijian supaya nyaring bunyinya. Kusak dipegang tangan kanan dengan telapak tangan telentang dan siku ditekuk. Senak biasanya berukuran satu sampai seperempat meter, sedangkan Kusak dengan 30cm yang diisi dengan biji-bijian dan ujungnya di beri penutup yang disebut dengan Ibus.

Jenis tari yang ketiga inilah yang berkembang pada saat ini dengan perkembangan variasi gerak, pola lantai, penggarapan level, iringan tari yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi pada saat ini. Sekarang Tari Gantar berfungsi untuk menyambut tamu yang datang ke daerah tertentu, daerah tersebut menyebutnya dengan sajian Tari Gantar dan mengajaknya menari cukup dengan menyerahkan tongkat kepada tamu yang akan diajak menari bersama. Proses perkembangan ini melalui proses penggarapan baik melalui pemadatan maupun penggalian sehingga tercipta suatu rangkaian yang sekarang sering kita saksikan. Dalam proses penggarapan ini juga tidak lepas dari pengaruh ethnik serta ide dari sang pencipta.
Proses penggarapan ini dilakukan karena adanya berbagai faktor yang tidak mendukung lagi dari keberadaan maupun kelestarian karya tari ini, contoh faktor tersebut adalah beralihnya fungsi tari dari fungsi sakral menjadi fungsi pertunjukkan, pengaruh arus informasi dan komunikasi yang menuntut serba cepat sehingga tidak bisa lagi masyarakat pendukung untuk berlama-lama menikmati karya tari yang monoton bahkan tidak tertarik untuk menyaksikan. Masih banyak lagi faktor lain yang menjadi pertimbangan dan pola diperhatikan sehingga muncul suatu proses penggalian, penggarapan tari, dengan harapan karya tari tersebut masih mampu bertahan hidup dan tetap diterima oleh masyarakat pendukungnya.



b. Ciri Umum gerakan Dasar Tari Gantar
Unsur-unsur Gerakan:
1) Gerakan tangan memegang Kusak
Dasar gerakan tangan dan cara memegang Kusak:
Keempat jari tangan yang memegang Kusak, menggemgam dari bawah ke atas, sedangkan ibu jari melingkari Kusak dari atas.
Posisi Kusak vertikal saat digenggam:
Pada saat menggerakkan tangan yang memegang Kusak sudut siku 25 derajat dan ke bawah hingga sudut 45 derajat dengan menggoncang-goncang bambu (Kusak). Tangan pergelangan yang aktif bergerak.
2) Gerakan tangan memegang Senak (Tongkat)
Dasar gerakan tangan yang memegang Senak dan cara menggenggamnya:
Keempat jari tangan memegang Senak, menggenggam dari sisi luar ibu jari menutup dari atas ujung tongkat (Senak).
Tongkat (Senak) posisi lurus ke bawah:
Tongkat (Senak) pada saat diangkat ujungbawah Senak kurang lebih 1 jangkal dari lantai dan ditaruh kembali hingga ujung bawah Senak bertumpu di dasar lantai di depan ujung jari kaki kiri.
Gerkan ini dilakukan dengan mengikuti gerakan kaki (saat kaki melangkah Senak diangkat, dan pada saat kaki di letakkan Senak bertiumpu di lantai).
3) Gerakan kaki dan gerakan berjalan
Posisi awal kedua kaki sejajar. Sebelum kaki dilangkahkan, ujung jari kaki menumpu atau menyentuh lantai baru kemudian dilangkahkan, gerakan ini dilakukan bergantian dengan kaki melangkah kanan, kiri, kana, kiri dalam hitungan 1 sampai 4 atau sesuai yang dikehendaki pelatih tari.
Tumit kaki menumpu lantai, sebaliknya jari-jari kaki ke atas dengan arah hadap kaki agak ke kanan 25 derajat dan lurus ke depan, lalu tumit kaki diangkat ujung jari-jari kaki menumpu lantai kemudian kaki ditarik ke belakang agak ke samping melampaui kaki kiri ujung jari kaki menyentuh lantai, berat badan pada kaki yang satunya.
Bergerak mundur dengan sebelumnya meletakkan kaki kanan ke depan, arah hadap ke kanan 25 derajat dan lurus ke depan. Tumit kaki kanan tepat di depan ujung jari kaki kiri, kemudian di tarik ke belakang melampaui kaki kiri dilakukan gerakan yang sama dengan bergantian kaki. Ujung jari kaki kanan bertumpu pada lantai tumit di tarik ke atas, berat badan pada kaki kiri. Posisi kaki kanan agak di depan kaki kiri, kemudian ujung kaki kanan membuka ke samping dengan tidak merubah letak kaki bagian tumit hingga kedua kaki membentuk sudut 25 derajat (pada saat kaki bagian ujung membuka ke samping, telapak kaki tidak menyentuh lantai hanya tumit kaki dan berat badan pada kaki kiri). Selanjutnya kaki kanan menutup hingga posisi kaki seperti semula, gerakan ini dilakukan dengan sistematika buka, tutup buka tutup lalu melangkah maju dengan hitungan 1-2-3 pada hitungan ke 4 kaki kanan membuka ke sampipng selanjutnya seperti keterangan gerakan ke atas. Berjalan jinjit, jari-jari dari kedua kaki bertumpu pada lantai tumit diangkat kemudian berjalan ke depan. Kaki kanan bergerak ke samping, dengan kesan membuat garis cembung di lantai, selanjutnya kaki kiri mengikuti kaki kanan, dengan bergerak ke kanan hingga kedua kaki sejajar hampir bersentuhan selanjutnya kaki kiri bergerak ke samping dengan kesan membuat garis cembung pada lantai (hitungan 1 x 8), kemudian kaki kanan dilangkahkan ke depan arah hadap kaki kanan ke kanan, berat badan pada kaki kiri selanjutnya berpindah pada kaki kanan bersamaan dengan membalikkan badan ke arah hadap yang berlawanan. Lalu ujung jari kaki bertumpu pada lantai, gerak ini dilakukan dengan ritme yang cepat. Kaki kanan melangkah ke depan diikuti oleh kaki kiri dengan melangkah ke depan melampui kaki kanan, kaki kanan bergerak bergerak ke belakang dengan posisi arah hadap kaki ke kanan diikuti kaki kiri dengan mengangkat kaki hingga kurang lebih 1 jengkal dari dasar lantai.
4) Gerakan posisi badan
Pada dasarnya gerakan dan posisi badan pada saat melakukan gerak Tari Gantar dalam posisi biasa, begitu juga pada gerak dari pedalaman Kalimantan Timur yang lainnya. Kalaupun ada tekanan pada posisi badan itu tidak terlalu ditonjolkan seperti pada waktu badan merendah pantat tidak ditonjolkan kke belakang seperti pada ciri khas Tari Bali, dan tidak membusungkan dada ke depan tetapi badan tetap merendah dengan menekukkan kedua lutut atau salah satu kaki di tari ke depan dan ke belakang hingga badan merendah untuk mengimbangi. Dalam Tari Gantar tidak ditemukan adanya ekspresi wajah sehingga mata, leher, dan kepala tidak berfungsi banyak.

c. Tata Busana
Penari wanita Tari Gantar biasanya menari dengan menggunakan kostum dan perlengkapan seperti:
1) Baju atasan
Baju atasan yang dipakai penari gantar yaitu baju model blus “You Can See” yang biasanya diberi rumbai-rumbai dipinggir lingkaran lengan bajunya, bentuk leher bundar kancing depan. Bahan yang dipergunakan kain polos biasa atau dari bahan tenun ulap doyo, bahan tenun ulap doyo ini bisa di dapat dari masyarakat Dayak Benuaq di Tanjung Isuy. Sebagai pengganti blus penari bisa juga mengenakan kebaya panjang atau setengah lengan yang terbuat dari bahan atau kain tenun.
2) Ta’ah
Bawahan penari Gantar menggunakan kain Sela atau Ta’ah dengan ukuran lebar 2 kali ukuran lingkaran pinggang. Diukir atau dihiasi uang logam. Bisa juga pinggirannya ditempel kain perca tang berwarna-warni. Bahan terdiri dari kain polos atau tenun doyo.
3) Hiasan kepala
Bagian kepala memakai Labung yaitu hiasan kepala yang diikat seputar kepala yang dihiasi dengan ukiran-ukiran yang disebelah belakang menempel kain lurus ke samping atau bisa juga penarinya memakai seraung yaitu topi lebar yang diberi hiasan pada bagian atas serta rumbai-rumbai yang berjuntai pada pinggiran topi. Sebagai perlengkapan penari menggunakan hiasan hiasan kalung manik batu beraneka warna dan pada pergelangan tangan perhiasan gelang manik batu beraneka warna atau gelang sulau yang terbuat dari logam atau tukang. Pada pergelangan kaki di pasang gelang kaki.

Selasa, 18 Januari 2011

3 Memperkenalkan Tawaran Pasar Baru

I. Tantangan dalam Pengembangan Produk Baru
Beberapa faktor yang cenderung menghambat pengembangan produk baru:
1. Kekurangan idea penting dalam area tertentu
2. Pasar terfragmentasi
3. Batasan govermental dan sosial
4. Biaya pengembangan
5. Kekurangan modal
6. Waktu pengembangan yang dibutuhkan lebih cepat
7. Daur hidup produk yang lebih singkat

II. Penataan Organisasional
Banyak perusahaan dewasa ini menggunakan perekayasaan yang didorong pelanggan untuk merancang produk-produk baru. Perekayasaan yang terdorong pelanggan mencantelkan arti pentingnya pada memasukkan pilihan pelanggan dalam rancangan final.
A. Menganggarkan Pengembangan Produk Baru
Manajer senoir harus memutuskan berapa banyak dana harus dianggarkan untuk pengembangan produk baru. Beberapa perusahaan memecahkan masalah ini dengan: (1) mendanai sebanyak mungkin proyek, dengan harapan akan memperoleh beberapa pemenang. (2) menerapkan persentase konvensional angka-angka penjualan atau membelanjakan berapa yang dibelanjakan pesaing. (3) memutuskan berapa banyak produk baru yang sukses yang mereka butuhkan dan mundur ke titik awal untuk memperkirakan investasi yang diperlukan.
B. Mengorganisasikan Pengembangan Produk Baru
Perusahaan-perusahaan menangani aspek organisasi dalam pengembangan produk baru dengan beberapa cara: (1) menyerahkan tanggung jawab atas gagasan-gagasan produk baru kepada manajer produk, (2) memiliki komite manajemen tingkat tinggi yang ditugaskan untuk mempelajari dan menyetujui usulan-usulan.

III. Mengelola Proses Pengembangan: Gagasan
A. Pengajuan Gagasan
Proses pengembangan produk baru dimulai dengan pencarian gagasan. Gagasan-gagasan produk baru dapat berasal dari interaksi dengan berbagai kelompok dan dari penggunaan teknik-teknik penciptaan kreativitas.
1. Berinteraksi dengan Orang-orang Lain. Gagasan-gagasan untuk produk baru dapat berasal dari pelanggan, ilmuwan, pesaing, karyawan, anggota-anggota saluran, dan manajemen puncak. Kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan pelanggan adalah tempat yang logis untuk memulai pencarian gagasan.
2. Teknik-teknik Kreativitas. Contoh teknik-teknik untuk merangsang kreativitas dalam diri individu dan kelompok. (1) penyusunan daftar sifat, (2) hubungan yang dipaksakan, (3) analisis morfologi, (4) analisis asumsi terbalik, (5) konteks baru, (6) pemetaan pikiran.
B. Penyaringan Gagasan
Dalam menyaring gagasan, perusahaan harus menghindari dua jenis kesalahan: (1) kesalahan BUANG (DROP-error) terjadi apabila perusahaan menolak gagasan yang sebenarnya baik. (2) Kesalahan LANJUTKAN (GO-error) terjadi ketika perusahaan mengizinkan gagasan yang buruk diteruskan ke tahap pengembangan dan komersialisasi. Tujuan penyaringan adalah membuang gagasan yang buruk sedini mungkin.

IV. Mengelola Proses Pengembangan: Konsep Hingga Strategi
Gagasan produk adalah kemungkinan produk yang dapat ditawarkan perusahaan ke pasar. Konsep produk adalah versi yang diuraikan dari gagasan yang diungkapkan dalam istilah-istilah konsumen yang bermakna.
A. Pengembangan dan Pengujian Konsep
1. Pengembangan Konsep
2. Pengujian Konsep. Meliputi kegiatan menyajikan konsep produk tersebut kepada konsumen sasaran yang tepat dan kemudian mengumpulkan reaksi-reaksi mereka. Konsep-konsep tersebut dapat disajikan secara simbolis atau secara fisik. Apabila konsep yang diuji tersebut makin menyerupai produk akhir atau pengalaman, pengujian konsep itu akan makin dapat diandalkan.
3. Analisis Gabungan. Kadar kesukaan konsumen atas berbagai konsep produk alternatif dapat diukur melalui analisis gabungan (conjoint analysis), suatu metode untuk mengetahui nilai kegunaan yang diberikan konsumen kepada berbagai tingkat atribut produk.
B. Strategi Pemasaran
Setelah berhasil menyelesaikan pengujian konsep, manajer produk baru akan mengembangkan rencana strategi pemasaran pendahuluan unutk memperkenalkan produk baru ke pasar. Rencana ini terdiri atas tiga bagian: (1) Menjelaskan ukuran, struktur, dan perilaku pasar sasaran; rencana pemosisian produk; dan tujuan penjualan, pangsa pasar, serta laba yang diinginkan dalam beberapa tahun pertama. (2) menguraikan harga yang direncanakan, strategi distribusi, dan anggaran pemasaran untuk tahun pertama. (3) menjelaskan penjualan jangka panjang dan sasaran laba serta strategi bauran pemasaran lama-kelamaan.
C. Analisis Bisnis
Manajemen perlu menyiapkan proyeksi-proyeksi penjualan, biaya, dan laba untuk menentukan apakah semua itu memnuhi tujuan perusahaan. Jika memenuhi, konsep dapat dilanjutkan ke tahap pengembangan. Apabila muncul informasi baru, analisis bisnis akan menjalani revisi dan perluasan.
1. Memperkirakan Total Penjualan. Perkiraan total penjualan adalah penjumlahan perkiraan penjualan pertama kali, penjualan pengganti, dan penjualan ulang. Metode perkiraan penjualan bergantung pada apakah produk itu hanya dibeli sekali, produk yang jarang dibeli, atau produk yang sering dibeli.
2. Memperkirakan Biaya dan Laba. Biaya diperkirakan oleh departemen litbang, produksi, pemasaran, dan keuangan. Metode yang paling rumit untuk memperkirakan laba adalah analisis risiko (risk analysis). Tiga perkiraan (optimistik, pesimistik, dan kemungkinan besar) diperoleh untuk masing-masing variabel tidak pasti yang memengaruhi profitabilitas dalam lingkungan pemasaran dan strategi pemasaran yang diasumsikan untuk periode perencanaan tersebut.

V. Mengelola Proses Pengembangan: Pengembangan hingga Komersialisasi
Pada tahap ini, perusahaan akan menentukan apakah gagasan produk dapat diterjemahkan menjadi produk yang layak secara teknis dan komersial.
A. Pengembangan Produk
Tugas menerjemahkan permintaan-permintaan pelanggan sasaran menjadi prototipe yang berfungsi dibantu beberapa metode yang dikenal sebagai penyebaran fungsi mutu (QFD-quality function deployment). Metodologi ini mengambil daftar atribut pelanggan (CA-customer attribute) yang diinginkan, yang dihasilkan riset pasar, dan mengubahnya menjadi daftar atribut rekayasa (EA-engineering attribute) yang dapat digunakan oleh para insinyur.
1. Prototipe Fisik. Tujuannya adalah untuk menemukan prototipe yang memasukkan atribut-atribut utama yang diuraikan dalam pernyataan konsep produk tersebut, yang berkinerja dengan aman dalam penggunaan dan kondisi normal, dan yang dapat diproduksi sesuai dengan biaya produksi yang telah dianggarkan.
2. Uji Pelanggan. Setelah selesai, prototipe tersebut harus melewati berbagai pengujian fungsional yang ketat dan pengujian pelanggan.
B. Pengujian Pasar
Setelah manajemen merasa puas dengan kinerja fungsional dan psikologis, produk tersebut sudah siap dilengkapi dengan merek, kemasan, dan membawanya ke pengujian pasar.
1. Pengujian pasar barang konsumen. Dalam menguji produk-produk konsumen, perusahaan tersebut berupaya memperkirakan empat variabel: percobaan, pengulangan pertama, penerimaan, dan frekuensi pembelian.
a. Penelitian gelombang penjualan. Dalam penelitian gelombang penjualan, konsumen yang awalnya mencoba produk tersebut secara gratis ditawari kembali produk yang sama, atau produk pesaing, dengan harga yang sedikit diturunkan.
b. Pemasaran percobaan dengan simulasi. Pemasaran percobaaan dengan simulasi memerlukan pencarian 30 sampai 40 pembeli yang memenuhi syarat dan menanyakan kepada mereka tentang keterkenalan merek dan prefernsi dalam kategori produk tertentu.
c. Pemasaran percobaan terkendali. Pemasaran percobaan terkendali memungkinkan perusahaan meguji pengaruh faktor-faktor dalam toko dan iklan terbatas terhadap perilaku pembelian.
d. Pasar percobaan. Cara terakhir untuk menguji produk konsumen baru ialah memasukan ke pasar percobaan yang sudah berkembang penuh.
2. Pengujian Pasar Barang Bisnis. Barang bisnis juga dapat memperoleh manfaat dari pengujian pasar. Barang industri yang mahal dan teknologi baru biasanya akan menjalani pengujian alpha (dalam perusahaan) dan pengujian beta (dengan pelanggan luar).
C. Komersialisasi
Jika berlanjut dengan komersialisasi, perusahaan akan berhadapan dengan biaya terbesar hingga saat itu. Perusahaan nantinya harus membuat kontrak untuk melakukan produksi atau membangun atau menyewa fasilitas produksi berskala penuh.
1. Kapan (penentuan waktu). Dalam mengkomersialkan produk baru, penentuan waktu untuk memasuki pasar sangat penting. Perusahaan dihadapkan dengan tiga pilihan:
a. Masuk lebih dulu- perusahaan yang pertama memasuki pasar biasanya menikmati “keunggulan penggerak pertama” dengan mengikat para distribotur dan pelanggan utama dan mendapatkan reputasi kepemimpinan.
b. Masuk bersamaan- perusahaan mungkin mengatur waktunya untuk masuk secara bersamaan dengan masuknya pesaing.
c. Masuk belakangan- perusahaan mungkin akan menunda peluncurannya hingga setelah pesaing tadi masuk.
2. Dimana (strategi geografis). Perusahaan harus memutuskan apakah meluncurkan produk baru hanya di satu tempat, satu wilayah, beberapa wialyah, pasar nasional, atau pasar internasional.
3. Kepada siapa (calon-calon pasar sasaran). Dalam semua pasar perdana, perusahaan harus mengarahkan distribusi dan promosi pertamanya ke calon-calon kelompok terbaik.
4. Bagaimana (strategi pasar pengenalan). Perusahaan harus mengembangkan rencana bertindak untuk memperkenalkan produk baru ke pasar perdana.

VI. Proses Adopsi-Konsumen
Adopsi adalah keputusan individu untuk menjadi pengguna teratur produk tertentu. Proses penggunaan konsumen kemudian diikuti oleh proses kesetiaan konsumen, yang menjadi perhatian produsen yang mapan.
A. Tahap-tahap dalam proses penggunaan
Inovasi adalah setiap barang, jasa, atau gagasan yang dianggap seseorang sebagai sesuatu yang baru. Pengguna produk baru melewati lima tahap:
1. Kesadaran (awareness). Konsumen menyadari inovasi tersebut, tetapi amsuh kekurangan informasi mengenai hal itu.
2. Minat (interest). Konsumen terangsang untuk mencari informasi mengenai inovasi tersebut.
3. Evaluasi (evaluation). Konsumen mempertimbangkan apakah harus mencoba inovasi tersebut.
4. Uji coba (trial). Konsumen mencoba inovasi tersebut untuk meningkatkan perkiraannya tentang nilai inovasi tersebut.
5. Penggunaan (adoption). Konsumen memutuskan untuk memakai inovasi tersebut sepenuhnya dan secara teratur.
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses penggunaan
1. Kesiapan mencoba produk baru dan pengaruh pribadi. Lima kelompok pengguna dalam orientasi nilai dan motivasi untuk mengadopsi atau menolak produk baru:
a. Inovator adalah orang yang senang dengan teknologi; senang berpetualang dan senang mengutak-atik produk baru dan menguasai kerumitannya.
b. Pengguna awal adalah pemimpin opini yang secara cermat mencari teknologi baru yang mungkin memberi mereka keuntungan bersaing yang dramatis.
c. Mayoritas awal adalah kaum pragmatis yang melakukan pertimbangan matang yang mangadopsi teknologi baru jika manfaatnya terbukti dan sudah banyak yang mengadopsi.
d. Mayoritas akhir adalah kaum konservatif yang skeptis yang menentang risiko, segan terhadap teknologi, dan peka terhadap harga.
e. Lelet adalah orang yang terikat tradisi dan menolak inovasi sampai mereka menemukan bahwa status quo tidak lagi dapat dipertahankan.
2. Ciri-ciri inovasi (1) keunggulan relatif- sejauh mana inovasi tampak lebih unggul daripada produk-produk yang sudah ada. (2) kesesuaian- sejauh mana inovasi sesuai dengan nilai-nilai dan pengalaman orang-orang. (3) kerumitan- sejauh mana inovasi relatif sukar dimengerti atau digunakan. (4) kemampuan dipecah-pecah- sejauh mana inovasi dapat dicoba secara terbatas. (5) kemampuan dikomunikasikan- sejauh mana hasil-hasil yang menguntungkan dari penggunaan dapat diamati atau dijelaskan kepada orang-orang lain.
3. Kesiapan organisasi menggunakan inovasi. Pencipta metode pengajaran yang baru ingin mengidentifikasi sekolah-sekolah yang inovatif. Produk yang kontroversial atau inovatif dapat dirusak oleh opini publik yang negatif

0 Tari Dayak

Beliatn Bawo

Beliatn Timeq

Ngerangkau di Linggang Melapeh